Rabu, 25 Juni 2014

Ditodong Part 2

Ditodong Tapi Cuma Kasih Recehan
Part 2

Seperti biasa setiap weeked saya selalu pulang ke rumahku di Jakarta setelah seminggu kuliah di AKA Bogor. Pada  part 2 ini saya akan menceritakan hal yang tidak kalah seru dari part 1. Seminggu setelah saya mendapatkan insiden tersebut, saya merasakannya kembali. Saat itu suasananya berbeda. Oke langsung saja. Ketika itu saya naik metro mini untuk pergi ke terminal. Ditengah perjalanan, masuklah 2 orang pengamen. Tidak disangka bahwa orang itu sama seperti orang yang menodongku minggu lalu. Di dalam benakku saya berkata” duh kayanya jodoh banget nih ketemu lagi-_-“. Saat itu aku langsung waspada dan deg-degan. Kalau minggu lalu mereka berorasi, saat itu mereka mengamen. Seperti biasa 1 orang berada di depan dan 1 lagi di belakang. Orang yang menodongku saat itu berada di depan. Seusai bernyanyi dia langsung menghapiriku dan seketika itu saya memberinya uang. Tapi kali ini dia tidak mengembalikannya, karna yang saya kasih 2000 an. Tapi tidak sampai situ saja. Dia kembali menghampiriku dan meminta uang lagi. Tapi saat itu saya berkelak, saya bilang” kan minggu kemarin sudah saya kasih bang”. Lalu orang itu langsung percaya begitu saja dan malah berkata”Lu kalo udah sukses nanti, jangan lupa sama orang kaya kita gini oke?”. Seketika itu saya langsung tersenyum dan mengangguk. Kemudian mereka langsung turun dan saya pun langsung merasa lega. Ketika sampai di terminal ada ibu-ibu yang bertanya kepada ku” De, tadi diapain sama pereman itu?”. Saya jawab”Tidak bu, saya gak diapa-apain ko” sambil tersenyum. Saya pun langsung melanjutkan perjalanan menuju Bogor. Dan akhirnya saya sampai dengan selamat.

Rabu, 18 Juni 2014

Ditodong Part 1

Ditodong Tapi Cuma Kasih Recehan
Part 1

Setiap weeked saya selalu pulang ke rumahku di Jakarta setelah seminggu kuliah di AKA Bogor. Tapi suatu ketika saya mendapatkan kejadian yang tidak mengenakan yakni ditodong. Kejadiannya sih bukan pas pulangnya tapi ketika saya hendak kembali ke Bogor. Saya berangkat dari rumah sekitar pukul 16.30, tapi sebelumnya saya pamitan dulu sama ortu sekalian minta uang hehe maklum uang kuliahnya mingguan. Kemudian saya berangkat naik metromini dahulu, kan mau ke terminal. Seperti biasa ketika di metromini kita tidak asing dengan yang namanya pengamen. Ketika baru seperempat jalan, tiba-tiba masuk seorang pengamen. Penampilannya lumayan, pakai topi, rambut keriting dan membawa gitar, lalu nyanyilah dia. Sampai lampu merah pertama pengamen itu turun. Kemudian sampai lampu merah kedua, masuklah 2 orang pengamen. Ini dia orang yang nodong saya. Penampilanya kusam, dekil,  mata merah, mulut bau minuman, hem kayanya sih abis mabuk. Mereka tidak ngamen tetapi berorasi, ngomong gak jelas gitu deh. Ketika 1 orang mendekati saya seketika itu saya kasih recehan 500. Tapi dia malah mengembalikannya, katanya sih kurang. Yasudah lalu saya kasih lagi recehan men jadi 3000. Tidak puas dengan apa yang saya kasih, orang itu lalu menggeser saya, sehingga posisi kita bersebelahan, dan 1 temannya lagi berjaga di belakang. Seketika itu saya jadi waspada dan sedikit takut. Orang itu lalu minta saya memberikan uang 50.000, katanya buat minum. Tapi saya bilang gak ada bang. Kemudian orang itu mengeluarkan senjata andalannya yaitu pisau kecil yang dijadiin kalung untuk menggertak saya katanya saya mau dibunuh. Tapi saya bilang lagi gak ada bang, lagi pula saya sudah kasih uang ke abang kan. Ketika dia mengarahkan pisaunya ke samping pinggang saya, seketika itu saya langsung beristigfar. Entah karna dia mendengar saya beristighfar atau apa, akhirnya dia tidak jadi melakukan hal jahatnya. Kemudian dia bilang “ tenang saja gua juga orang islam ko”. Lalu dia dan temannya malah bilang terima kasih ke saya sambil mengajak tos gitu hahaha. Setelah itu mereka langsung turun. Saya pun langsung merasa lega dan sedikit shock juga. Kemudian perjalanan pun dllanjutkan dan Alhamdulillah saya bisa sampai juga ke kostan dengan selamat.